PENGARUH SOCIAL ACTIVITY PROBLEM DAN SOCIAL NETWORK PROBLEM TERHADAP SOCIAL ENGAGEMENT DAN DAMPAKNYA PADA GANGGUAN KOGNITIF LANSIA

  • Hendri Kurniawan Jurusan Okupasi Terapi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta

Abstract

Gangguan kognitif menjadi salah satu permasalahan utama pada lansia. Upaya lansia untuk menjaga jaringan sosial (social network) dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial (social activity) disinyalir berkaitan dengan permasalahan kognitif yang dialaminya. Tujuan penelitian adalah mengkaji pengaruh permasalahan aktivitas sosial dan jaringan sosial terhadap keterlibatan sosial (social engagement) dan dampaknya pada gangguan kognitif pada lansia.  Penelitian dilakukan secara observasional dengan desain cross sectional terhadap lansia di Desa Penarukan, Kec. Adiwerna, Tegal. Sampel penelitian berjumlah 45 orang yang diperoleh dengan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan Index Social Disengagement dan Mini Mental State Examination (MMSE). Data penelitian dianalisis dengan uji regresi logistik biner menggunakan software SPSS 25.  Hasil penelitian menunjukkan mayoritas sampel perempuan (58%), dan umur 60-74 tahun (76%). Hasil uji menunjukkan bahwa lansia dengan gangguan social engagement beresiko meningkatkan gangguan kognitif sebesar 5,091 kali (OR= 5,091, CI95%= 1,319 hingga 19,649, p=0,018.). Lansia dengan permasalahan di aktivitas sosial berisiko mengalami gangguan social engagement lebih besar ((OR= 36, CI95%= 4,024 hingga 322,088, p=0,001.) dibandingkan permasalahan pada jaringan sosial (OR= 5,333, CI95%= 1,453 hingga 19,579, p=0,012.). Permasalahan aktivitas sosial lebih berpengaruh terhadap gangguan social engagement lansia sehingga lebih berisiko 5 kali mengalami gangguan kognitif. Lansia sebaiknya aktif mengikuti kegiatan di masyarakat untuk mengurangi gangguan kognitif.

References

[1]. Kementerian Kesehatan RI. Lansia bahagia bersama keluarga. 17 Juni 2021. https://www.kemkes.go.id/article/view/21061700001/lansia-bahagia-bersama-keluarga.html
[2]. Ramli, R., & Fadhillah, MN. Faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif pada lansia. Window of Nursing Journal. 2020: 22-30.
[3]. Mardiyanto, FY., Jahja, DS., & Limyati, Y. (2017). Factors related to cognitive function in elderly people. Journal of Medicine and Health.2017:1(6).
[4]. Evans, IE., Llewellyn, DJ., Matthews, FE., Woods, R. T., Brayne, C., Clare, L., et al. Living alone and cognitive function in later life. Archives of gerontology and geriatrics.2019: 81, 222-233
[5]. Amarya, S., Singh, K., & Sabharwal, M. Ageing process and physiological changes. Gerontology. 2018. doi:10.5772/intechopen.76249
[6]. Gao, M., Sa, Z., Li, Y., Zhang, W., Tian, D., Zhang, S., et al. Does social participation reduce the risk of functional disability among older adults in China? A survival analysis using the 2005-2011 waves of the CLHLS data. BMC geriatrics. 2018: 18(1), 224
[7]. Haryanto, M. Hubungan antara keterlibatan sosial dengan fungsi kognitif pada usia lanjut (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga). 2016
[8]. Wreksoatmodjo, BR. Pengaruh social engagement terhadap fungsi kognitif lanjut usia di Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran. 2014: 41(3), 171-180
[9]. Liu, J., Rozelle, S., Xu, Q., Yu, N., & Zhou, T. Social Engagement and Elderly Health in China: Evidence from the China Health and Retirement Longitudinal Survey (CHARLS). International journal of environmental research and public health. 2019: 16(2), 278
[10]. Lestari, SP., Sonhaji, S., & Rahmawati, L. Fungsi Kognitif Berhubungan dengan Interaksi Sosial pada Lanjut Usia. Jurnal Ilmiah Kesehatan Jiwa. 2020: 2(1), 21-28
[11]. Hutasuhut, AF., Anggraini, M., & Angnesti, R. Analisis fungsi kognitif pada lansia ditinjau dari jenis kelamin, riwayat
Pendidikan, riwayat penyakit, aktivitas fisik, aktivitas kognitif dan keterlibatan sosial. Jurnal Psikologi Malahayati. 2020
[12]. Maryam, R. S., Mila, F., Rodisawati, J. A., & Batubara, I. (2011). Mengenal usia lanjut dan perawatan. Jakarta: Salemba Medika
[13]. Petrovsky, DV., Sefcik, JS., Hanlon, AL., Lozano, AJ., & Cacchione, PZ. Social engagement, cognition, depression, and comorbidity in nursing home residents with sensory impairment. Research in gerontological nursing. 2019: 12(5), 217–226
[14]. Myers, J. S. (2008). Factors associated with changing cognitive function in older adults: implications for nursing rehabilitation. Rehabilitation Nursing, 33(3), 117-123
[15]. Maryati, H., Bhakti, DS., & Dwiningtyas, M. Gambaran fungsi kognitif pada lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit kabupaten Mojokerto. Jurnal Metabolisme. 2013: 2(2), 1-6
[16]. Samper, TP., Pinontoan, OR., & Katuuk, M. Hubungan interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia di BPLU Senja Cerah Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal keperawatan. 2017: 5(1)
[17]. Fu, C., Li, Z., & Mao, Z. (2018). Association between Social Activities and Cognitive Function among the Elderly in China: A Cross-Sectional Study. International journal of environmental research and public health. 2018: 15(2), 231.
[18]. Kuiper, JS., Zuidersma, M., Voshaar, R. CO., Zuidema, SU., van den Heuvel, ER., Stolk, RP., et al. Social relationships and risk of dementia: A systematic review and meta-analysis of longitudinal cohort studies. Ageing research reviews. 2015: 22, 39-57
[19]. Wreksoatmodjo, BR. Aktivitas kognitif mempengaruhi fungsi kognitif lanjut usia di Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran. 2015: 42(1), 7-13.
[20]. Sarafino, E.P., dan Smith, T.W. (2012). Health psychology: Biopsychosocial interactions (7th ed.). New York; John Wiley & Sons, Inc.
[21]. Sari, W.N., & Soetjiningsih, W.A. (2020). Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Successful Aging pada Lansia di RW 06 Desa Bulu Kecamatan Agromulyo Salatiga. Jurnal Psikologi Konseling, 16(1).
Published
2023-03-21
Section
Articles