PERBEDAAN KUALITAS HIDUP LANSIA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DENGAN LANSIA YANG TINGGAL SENDIRI DI DESA SUKORINI MANISRENGGO

  • Esri Rusminingsih Stikes Muhammadiyah Klaten
  • Rodhiyah Siti
  • Sawitri Endang
Keywords: Kualitas hidup, Lansia, tinggal sendiri, keluarga

Abstract

Lansia adalah individu yang telah berusia lebih dari 60 tahun dengan  di perkirakan populasinya terus meningkat hingga 3 kali lipat di tahun 2050. Penurunan kondisi fisik dan psikis lansia menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup lansia yang tinggal bersama keluarga dengan lansia yang tinggal sendiri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi komparatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh lansia di desa Sukorini Manisrenggo. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 48 orang  terdiri dari 24 orang yang tinggal bersama keluarga dan 24 orang tinggal sendiri. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuisioner kualitas hidup World Health Organization Quality of Life versi Bref (WHOQoL-BREF). Hasil uji statistik dengan Mann-Whitney U test menunjukan bahwa nilai p value 0,037 (α< 0,05), yang berarti ada perbedaan kualitas hidup lansia yang tinggal bersama keluarga dan lansia yang tinggal sendiri di desa Sukorini Manisrenggo. Kesimpulan Ada perbedaan kualitas hidup lansia yang tinggal bersama keluarga dengan lansia yang tinggal sendiri di desa Sukorini .

References

[1] L. M. Azizah, Keperawatan Lanjut Usia Jilid I. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
[2] A. Yusuf, Buku Ajar Keperwatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika, 2015.
[3] M. T. Sari and Susanti, “Gambaran Kualitas Hidup Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Dan Lansia Di Kelurahan Paal V - Kota Jambi,” J. Ilm. Univ. Batanghari Jambi, vol. 17, no. 2, pp. 178–183, 2017.
[4] Badan Pusat Statistik, “Pofil Provinsi Jawa Tengah,” Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2018. .
[5] A. Lestari and N. Hartati, “Hubungan Self Efficacy Dengan Subjective Well Being Pada Lansia Yang Tinggal,” J. RAP UNP, pp. 12–23, 2016.
[6] WHO, “Kualitas Hidup Lansia,” WHO, 2014. .
[7] T. P. Samper, O. R. Pinontoan, and M. E. Katuuk, “Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Bplu Senja Cerah Provinsi Sulawesi Utara,” J. Keperawatan, vol. 5, no. 1, 2017.
[8] A. W. Utami, R. Gusyaliza, and T. Ashal, “Hubungan Kemungkinan Depresi dengan Kualitas Hidu pada Lansia Usia di Kelurahan Surau Godang Wilayah Kerja Puskesma Nanggalo Padang,” J. Kesehat. Andalas, vol. 7, no. 3, pp. 417–423, 2018.
[9] Kementrian Kesehatan (Kemenkes), “Pelayanan dan Peningkatan Kesehatan Usia,” Kementrian Kesehatan (Kemenkes), 2016. [Online]. Available: http://www.depkes.go.id/article/view/15052700010/pelayanan-dan-peningkatan-kesehatan-usia-lanjut.html.
[10] D. S. Maryani, Ilmu Keperawatan Komunitas. Bandung: Yrama Widya, 2014.
[11] G. Wikananda, “Hubungan Kualitas Hidup dan Faktor Resiko pada Usia Lanjut di Wilayah Kerja Puskesmas Tampaksiring 1 Kabupaten Gianyar Bali 2015,” Intisari Sains Medis, vol. 8, no. 1, pp. 1–12, 2017, doi: 10.15562/ism.v8i1.112.
[12] D. F. Annisa, Y. Ibrahim, and I. Ifdil, “Kondisi Kecemasan Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih (PSTW) Sicincin,” J. Fokus Konseling, vol. 3, no. 1, 2017.
[13] I. G. A. Mahadewi and I. G. A. I. Ardani, “Hubungan Tingkat Depresi Dengan Kualitas Hidup Pada Lansia Di Panti Sosial Werdha Wana Seraya Denpasar Bali,” IEEE Int. Conf. Acoust. Speech, Signal Process. 2017, vol. 41, no. 2, pp. 84–93, 2017.
[14] A. S. Bahri, F. A. Putra, and M. S. S. Suryanto, “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Asupan Gizi Lansia Dengan Status Gizi Di Posyandu Lansia Sedyowaras RW IV Kelurahan Sumber Surakarta,” J. Ilmu Keperawatan Indones., vol. 10, no. 1, 2017.
[15] M. Ridwan, B. R. Samudro, and Y. Purwaningsih, “Dinamika Demografis Dan Kualitas Hidup Lansia Wanita: Suatu Kajian Penerima Pkh Di Kabupaten Madiun,” Pros. SENDU_U_2019, no. 2, pp. 978–979, 2019.
[16] N. P. Supraba, N. P. Widarini, and L. S. Ani, “Hubungan antara Fungsi Sosial dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Kota Denpasar,” Public Heal. Prev. Med. Arch., vol. 4, no. 2, p. 126, 2016, doi: 10.15562/phpma.v4i2.69.
[17] E. K. A. D. Kartiningrum, “Kualitas Hidup Lansia Di Dusun Glonggongan Desa Sumber Tebu Kecamatan Bangsal Mojokerto,” vol. 9, no. 2, pp. 42–47, 2017.
[18] T. P. Ningrum, D. Ketut, and K. Wati, “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lansia ( Studi Kasus : Kelurahan Sukamiskin Bandung ),” J. Keperawatan BSI, vol. V, no. 2, p. 6, 2017.
[19] N. Fadilah, S. Bachri, and Sutrisno, “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia di Posyandu Bugenvil 50 desa Gugut Kabupaten Jember,” J. Kesehat. dr Soebandi, vol. Vol. 3, no. 2, p. N. 2, 2015.
Published
2022-10-01
Section
Articles