HUBUNGAN DAN PENGARUH STRES DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN GASTRITIS
Abstract
Latar Belakang : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan pengaruh Stres dan pola makan dengan kejadian kekambuhan gastritis.Metode : Penelitian ini dirancang dengan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional analitik dengan metode studi Crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh responden yang pernah mengalami gastritis yang berada di wilayah Puskesmas Kompeonaho Kota Baubau tahun 2019 yang berjumlah 197 orang dengan besar sampel 132 responden. Hasil : Stres varibel memiliki hubungan dengan kekambuhan gastritis yang ditunjukkan dengan nilai p = 0,001 dengan kekuatan hubungan yang sangat lemah yaitu dengan nilai r = 0,280. Variabel diet berhubungan dengan variabel kekambuhan gastritis (p=0,001) dan memiliki kekuatan hubungan yang sangat lemah (r=0,274). secara simultan variabel stres dan pola makan berpengaruh terhadap variabel kekambuhan gastritis (p=0,001). Secara parsial variabel stres dan diet juga berpengaruh terhadap variabel relaps gastritis dengan nilai p masing-masing 0,009 dan 0,011. Besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 1,512 untuk variabel stres (pengaruh positif) dan 1,024.
Kesimpulan : Stres dan variabel diet memiliki hubungan yang efektif secara statis. Variabel stres berpengaruh negatif terhadap pola makan Variabel stres dan pola makan berpengaruh secara simultan dengan variabel kekambuhan gastritis. Stres parsial dan diet juga mempengaruhi kekambuhan gastritis
References
[2] Gustin. 2012. “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kekambuhan Gastritis di Kota Bukit Tinggi.” Jurnal Kesehatan Masyarakat 6(2):13–26.
[3] Sulastri. 2012. “Gambaran Pola Makan Penderita Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Kiri Hulu Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar Riau.” Artikel Penelitian 1(2):1–8.
[4] Tussakinah, Widiya. 2017. “Hubungan Pola Makan dan Tingkat Stres Terhadap Kekambuhan Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Tarok Kota Payakumbuh.” Jurnal Kesehatan Andalas 7(2):217–25.
[5] Puskesmas Kompeonaho. 2019. Data Kunjungan Penderita Gastritis yang Berobat di Puskesmas. Baubau: Puskesmas Kompeonaho
[6] Gustin, R. K. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kota Bukittinggi Tahun 2011, 1–12.
[7] Kusnadi, E., & Yundari, D. T. (2020). Hubungan Stress Psikologis Dengan Kejadian Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Cisurupan. Jurnak Medika Cendikia, 7(1), 1–7. Retrieved from http://www.jurnalskhg.ac.id/index.php/medika/article/view/128
[8] Puri, A., & Suyanto. (2012). Hubungan faktor stres dengan kejadian gastritis pada mahasiswa poltekkes kemenkes tanjung karang. Keperawatan, VIII(1), 66–71.wq
[9] Widiyanto, J., & Khaironi, M. (2014). Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Kejadian Gastritis. Photon: Jurnal Sain Dan Kesehatan, 5(1), 29–32. http://doi.org/10.37859/jp.v5i1.191
[10] Shalahuddin, I., & Rosidin, U. (2018). Hubungan Pola Makan Dengan Gastritis Pada Remaja Di Sekolah Menengah Kejuruan Ybkp3 Garut. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan Dan Farmasi, 18(1), 33. http://doi.org/10.36465/jkbth.v18i1.303
Copyright (c) 2022 La Ode Muhammad Taufiq; Taswin, Muhammad Subhan, Ni ketut Marjani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.