UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KARET KERBAU (Ficus elastica Roxb. Ex Hornem.)TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

  • Saifudin Zukhri STIKES Muhammadiyah Klaten
  • Rahmi Nurhaini STIKES Muhammadiyah Klaten
Keywords: Ficus elastica Roxb. Ex Hornem.; tetracyclin; KHM; Staphylococcus aureus;efektivitas.

Abstract

Tanaman Karet Kebo (Ficus elastica Roxb. Ex Hornem.) merupakan salah satu
jenis tanaman oleh masyarakat di Indonesia sebagai obat penurun tekanan darah,
penurun kolesterol, stroke dan pengurang nyeri sendi. Staphylococcus aureus
menyebabkan berbagai infeksi dan keracunan pada manusia. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui Kadar Hambat Minimum (KHM) ekstrak daun Karet
Kebo(Ficus elastica Roxb. Ex Hornem.)terhadap bakteri Staphylococcus aureus,
yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembangan antibiotik
herbal yang murah, aman, dan efektif.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Sampel yang
digunakan adalah ekstrak etanol Daun Karet Kebo California (Ficus elastica
Roxb. Ex Hornem.) yang diperoleh dari proses maserasi dan Staphylococcus
aureus yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Umum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Penelitian terbagi dalam 3
kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya mendapatkan
aquadestilata, kelompok kontrol perlakuan yang terdiri dari seri konsentrasi 10%,
20%, 30%, 40% dan 50% ekstrak etanol daun Ficus elastica Roxb. Ex Hornem
dan kelompok kontrol positif dengan menggunakan tetrasiklin 30μg.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata daya hambat Ficus elastica
Roxb. Ex Hornem.untuk tiap konsentrasi 10 %, 20 %, 30 %, 40 % dan 50%,
secara berturut-urut adalah 7,3mm, 9mm, 11mm, 13,6 mm dan 16,3 mm. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa pada konsentrasi 50 %, memiliki daya hambat yang
kuat. Hasil tersebut relatif kecil bila dibanding dengan kontrol postif (tetracyclin
30 μg), yang mencapai 42,3mm.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih terdapat perbedaan aktivitas antara
kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan serta kelompok kontrol
positif dengan nilai p value 0,000.

References

Afifa Saeed, et all, 2017, GC-fid and physicochemical studies of oil from the
leaves of ficus elastica linn, World Journal of Pharmaceutical Research,
Volume 6, Issue 8, 47-53.
Anonim. 1982. Pedoman Pengendalian Penyakit Hewan Menular Jilid 4.
Direktorat Jendral Peternakan. Jakarta.
Anonim. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 1. Departemen
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia. Jakarta.
Ansel, H. C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Buchanan RA, Otey FH, Bagby MO. Botanochemicals. In: Swain T, Kleiman R,
editors. Recent advances in phytochemistry, Vol. 14. New York: Plenum
Press; 1980; 1-22.
H.Tsuchia, M. Sato ,S. Miyazaki,S. Fujiwara,T. Tanaka,M .Lumina,1999,. J.
Ethnopharmacol, 50: 7–34.
Almahy, Mawardi Rahmani, Mohd Aspollah Sukar P & Abdul Manaf Ali, 2003,
Investigation on the Chemical Constituents of the Leaves of Ficus elastica
Roxb. and Their Antimicrobial Activity, Pertanika J. Sci. & Te.chnol.
11(1): 57 - 63 (2003).
Hasyini. 2010. Mikrobiologi Parasitologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Trans
Info Media. Jakarta.
Kusmiati, Ni Wayan SA, 2010, Ekstraksi Senyawa Aktif Yang Berpotensi Anti
Bakteri dari Kultur Mikroalga Spirilina plateneis, makalah pendampin
Kimia, http://snkpk.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/C-
02_Ekstraksi-Senyawa-Aktif-Yang-Berpotensi-Sebagai-Antibakteri-Dari-
Kultur-Mikroalga-Spirulina-platensis_Kusmiati-dan-Ni-Wayan-S
Agustini.pdf.
Parker, Steve. 2012. Jendela Iptek Ilmu Kedokteran. PT. Balai Pustaka. Jakarta.
Pelezar, Michael J. 2009. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Universitas Indonesia.
Jakarta.
Rachmawati, F., M.C. Nuria dan Sumantri. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi
Kloroform Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L) Urb) serta
Identifikasi Senyawa Aktifnya. Universitas Wahid Hasyim. Semarang.
Radji, M. 2011. Mikrobiologi Buku Kedokteran. EGC . Jakarta.
Saifudin Zukhri dan Nurul Hidayati, 2017, Aktivitas antimikroba ekstrak etanol
pelepah pisang raja (musa x paradisiaca l.) pada bakteri Staphylococcus
Auresus, Jurnal Ilmiah Gaster, Vol. XV No. 2 Agustus 2017,
MOTORIK,
Jurnal Ilmu Kesehatan
VOL. 14 No. 01, 2019
70
http://www.jurnal.stikesaisyiyah.ac.id/index.php/gaster/article/view/208/1
40.
Siswandono dan Soekarjo, B. 1995. KimiaMedisinal. Airlangga University Press.
Surabaya.
Sukadana, I.M.,2007. Aktivitas Antibakteri Senyawa Golongan Triterpenoid dari
Daun Karet Kerbau (Ficuc Elastica.). Universitas Udayana
(http://ojs.unud.ac.id).
Trease, G.E. dan Evans, W.C., 1978, A Textbook of Pharmacognosy, 11th Edn,
London Bailliere-Tindal.
Uma, B., Prabaker, K., Rajendran, S., 2009, Food Chem. Toxicol. 11, 2842–
2846.
Warisno. 2003. Budidaya Karet kerbau. Kanisius. Yogyakarta.
Published
2019-03-31
Section
Articles