STUDI KOMPARASI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA DENGAN RESIKO GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KABUPATEN KLATEN

  • Setianingsih Setianingsih Keperawatan STIKES Muhammadiyah Klaten
  • Yohana Lifa Ekowati STIKES Muhammadiyah Klaten
  • Retno Yuli Hastuti STIKES Muhammadiyah Klaten
Keywords: Gangguan mental emosional, Status sosial ekonomi, Usia prasekolah

Abstract

Kemiskinan, pendidikan, pekerjaan merupakan faktor–faktor sosial ekonomi
yang menjadi faktor resiko dari kesehatan mental emosional. Adanya gangguan
mental emosional akan mengakibatkan gangguan pada perkembangan anak dan
akan mempengaruhi dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitar. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui mengetahui hubungan status sosial ekonomi
orang tua dengan resiko gangguan mental emosional pada anak usia prasekolah di
Kabupaten Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparasi
katagorik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah anak
usia prasekolah di kabupaten Klaten. Responden penelitian ini sebanyak 77
responden dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner, teknik analisis data menggunakan uji statistik Chi
Square. Hasil penelitian status sosial ekonomi rendah yang memiliki resiko
gangguan mental emosional sebesar 16 anak (20,8%), normal 22 anak (28,6%)
dan status sosial ekonomi tinggi memiliki resiko gangguan mental emosional
sebesar 7 anak (29,9%), normal 32 anak (70,1%). Hasil uji chi square
menunjukkan ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan resiko
gangguan mental emosional pada anak usia prasekolah (p value = 0,039 (p <
0,05)). Kesimpulan status sosial ekonomi orang tua memiliki hubungan dengan
resiko gangguan mental emosional pada anak usia prasekolah di Kabupaten
Klaten.

References

Adriana, Dian, 2011. Tumbuh Kembang dan Therapy Bermain pada anak.
Jakarta: Salemba Medika.
Anggreni, Dhonna., Abidah, Rahmi Syairifatun. 2011. Perkembangan Anak suku
Madura. Hospital Majapahit.Vol 7,No. 1 Pebruari 2015
Atun, Dwi. 2017. Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kesehatan Mental
Emosional Anak Usia Prasekolah Di TK Cemara 1 Karangkendal Musuk
Boyolali. Skripsi, STIKES Muhammadiyah Klaten. Tidak Dipublikasikan.
Badan Pusat Statistik. 2018. Tersedia Dalam :
https://www.bps.go.id/subject/23/kemiskinan-danketimpangan.
html#subjekViewTab3 [ diakses 19 maret 2018]
Christensen, Daborah L.,Schieve, Laura A., Devine, Owen., Botsch, Carolyn
Drews. 2014. Socioeconomic status, child enrichment factors, and
cognitive performance among preschool-age children: Results from the
Follow-Up of Growth and Development Experiences study. HHS Public
Access, 35(7): 1789–1801. doi:10.1016/j.ridd.2014.02.003.
Davies, Teifion & Craig TKJ. 2009. ABC Kesehatan Mental. Jakarta: EGC
Hanifah, Lilik &Ningrum, Mieske Prasetya. 2012. Gambaran Hasil Deteksi Dini
Masalah Mental Emosional Pada Anak Prasekolah Usia 36 Sampai 72
Bulan Di Playgroup Dan TK Cherry Kids Club Islamic School Grogol
Sukoharjo.(Laporan penelitian. Surakarta:STIKES Mamba’ul ‘Ulum
Surakarta tersedia dalam
http://jurnal.stikesmus.ac.id/index.php/JKebIn/article/view/77 [ diakses 26
Juni 2018]
Hati, Febrina Suci & Lestari, Prasetya. 2016. Pengaruh Pemberian Stimulasi pada
Perkembangan Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Sedayu, Bantul.
Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 4 ( 1), 44-48. Doi :
10.21927/jnki.2016
Idaiani,Sri., Sapardin, Aprildah Nur., Sulistiowati, Eva. 2015. Gender, Family
Income, And The Risk Of Mental Emotional Disorders In Selected
Population. Health Science Journal Of Indonesia Vol 6 No 1.Hal23.
Ishartono & Raharjo Santoso Tri. 2016. Sustainable Development Goals (SDGs)
Dan Pengentasan Kemiskinan. Social Work Jurnal, 6 (2), 154-272,Issn:
2528-1577.
Saam, Zulfan & Wahyuni, Sri. 2013. Psikologi Keperawatan.Jakarta: Rajawali
Pers
Soetjiningsih. 2014. Tumbuh Kembang Anak; EGC, Jakarta.
Kusbiantoro, Dadang.2015. Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia
Prasekolah di Taman Kanak-kanak ABA 1 Lamongan, 07 (01), April.
MOTORIK,
Jurnal Ilmu Kesehatan
VOL. 14 No. 01, 2019
57
Skripsi, STIKES Muhammadiyah Lamongan.
Lestari, Ricca Dini & Novadela, Nora Isa Tri. 2016. Faktor Postnatal Yang
Berhubungan Dengan Perkembangan Anak Balita Di Wilayah Lampung
Utara. Jurnal Keperawatan, 2 (2). ISSN 1907 - 0357
Lukmasari, Adriana., Hartanto, fitri., Bahtera, Tjipta., Muryawan, Muhammad
Heru. 2017. Hubungan antara Gangguan Tidur dengan Gangguan Mental
EmosionalAnak Usia 4-6 Tahun di Semarang. Sari Pediatri, 18(5), 345-
9.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1078
Suryaputri, Yunita Indri., Rosha, Bunga Ch., Sari, Kencana. 2013. Gender And
Other Factors And Risk Of Mental Emotional Problem Among Students
In Indonesia; Health Science Indonesia
Suyoko. 2012. Faktor-faktor Risiko yang Berhubungan dengan Mental
Emosional pada Lansia di DKI Jakarta (Analisis Riskesdas, 2007).
Skripsi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Peminatan
Epidemiologi. Universitas Indonesia. Depok: Tidak dipublikasi.
Published
2019-03-31
Section
Articles