FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DEODORAN KRIM DENGAN VARIASI MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga odorata var. Macrophylla) SEBAGAI PENGHILANG BAU BADAN

  • Rahmi Nurhaini
  • Muchson Arrosyid
  • Hanif Putri
Keywords: Bunga Kenanga, Deodoran, Staphylococcus epidermidis

Abstract

Bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) merupakan salah satu tanaman penghasil flavonoid yang efektif terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis sehingga dibuat dalam sediaan krim. Sediaan krim dipilih karena mempunyai keuntungan yaitu bentuknya menarik, sederhana dalam pembuatannya, mudah dalam penggunaan, daya menyerap yang baik, memberikan rasa dingin pada kulit, meningkatkan nilai ekonomi, serta diharapkan minyak atsiri dari bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) lebih lama menempel pada kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antibakteri deodoran krim terhadap Staphylococcus epidermidis. Deodoran krim dibuat 3 formula dengan variasi konsentrasi minyak atsiri bunga kenanga 5%, 10%, dan 20%. Ketiga formula kemudian dilakukan uji sifat fisik meliputi organoleptis, homogenitas, daya sebar, viskositas, daya lekat, tipe krimp, hedonik dan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi sumuran. Data hasil organoleptis dan homogenitas dianalisis secara deskriptif. Sedangkan hasil pH, viskositas, dan tinggi busa dianalisa dengan One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan uji Least Significance Different.  

Hasil menunjukkan bahwa krim deodoran dengan variasi konsentrasi minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) 5%, 10%, dan 20% memiliki hasil uji sifat fisik yang homogen, pH antara 4,5 – 7,5, diameter daya sebar 50 – 70 mm, viskositas 4 40 dPas, waktu daya lekat < 4 detik, dan tipe krim M/A, serta uji hedonik formula 10% lebih disukai panelis. Konsentrasi deodoran krim dengan minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) memiliki diameter hambat 5% adalah (13,7 ± 0,2) mm, 10% adalah (16,8 ± 0,7)

mm, dan 20% adalah (21,0 ± 3,5) mm.

References

Andriani, e. a. (2018). Formulasi Ekstrak Rambut Jagung (Corn Silk Zea Mays) Dalam Krim Tabir Surya Sebagai Preventif Kanker Kulit. Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product.
Anggia, M. M. (2018). Teknologi Ekstraksi Bunga Kenanga (Cananga Odorata L.) dan Sereh Wangi (Cymbopogon Nardus L. ) Sebagai Aroma Terapi Sabun Cair. Jurnal Daur Lingkungan, 1(1), 5.
Anggraini, S. N. (2015). Formulasi dan Optimasi Basis Krim Tipe A/M dan Aktivitas Antioksidan Cempedak (Artocarpus champeden Spreng). Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-2 Samarinda 5-6. Jakarta.
Anonim. (2014). Farmakope Indonesia Edisi Kelima. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Anwar, E. (2012). Eksipien dalam Sediaan Farmasi. Jakarta: Dian Rakyat.
Balouiri, M. M. (2016). Methods for in Vitro Evaluating Antimicrobial Activity. Journal of Pharmaceutical Analysis, 6(2):71-79.
Dusturia, N. H. (2016). Efektivitas Antibakteri Bunga Kenanga (Cananga Odorata) Dengan Metode Konvensional Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus. Bioshell, 5(01), 324-332.
Egbuobi, R. C.-n. (2013). Antibacterial Activities of different brands of deodorants marketed inowerrri, imo state, Nigeria. African Journal of clinical and experimental microbiologi, 14 (1): 14-1.
Filho, L. J. (2014). In Vitro and in Vivo Antibacterial and Antifungal Screening of Natural Plant Products:Prospective Standardization of Basic Methods. Methods and Techniques in Ethnnobiology and Ethnoecology, 311-319.
Fitriana Bunyanis, A. (2018). Formulasi Sediaan Krim Deodoran Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle. L) untuk Mencegah Bau Badan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Iqra, 6. ISSN : 2089- 9408. STIKES Muhammadiyah Sidrap.
Genatrika, E. N. (2016). Sediaan Krim Minyak Jintan Hitam (Nigella sativa L.) sebagai Antijerawat terhadap Bakteri
Propionibacterium acnes. Pharmacy, 13 (2), 192-201.
Gunawan, H. (2019). 100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Ex Situ Taman Keanekaragaman Hayati. Bogor: IPB Press.
Hasdianah, &. S. (2014). Patologi & Patofisiologi Penyakit. Yogyakarta: Nuha Medika.
Herlambang, R. A. (2015). Aktivitas Sediaan Kuersetin Terhadap Staphylococcus epidermidis. Journal of Pharmacy.
Husnani, M. &. (2017). Optimasi Parameter Fisik Viskositas, Daya Sebar dan Daya Lekat pada Basis Natrium CMC dan Carbopol 940 pada Gel Madu dengan Metode Simplex Lattice Design. Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik, 14 (1), 11-18.
Illavi, G. (2017). Pengaruh ekstrak daun awar- awar (Ficus septica burm f) terhadap zona hambat bakteri Esxherichia Coli untuk pengembangan sumber belajar biologi SMA. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Indriana W, Y. R. (2013). Aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit batang kedondong (Spondias pinnata) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Klebsiella pneumonia. Naskah Publik. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Intan Nurhanifah, A. S. (2018). Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Krim Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai Deodoran terhadap Staphylococcus epidermidis. Urecol The 8th University Research Colloqium. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Isnaini, F. (2011). Formulasi dan Pengujian Fisik Krim Aromaterapi Minyak Bunga Kenanga (Canangium odoratum) Dengan Basis Krim Susu.
Skripsi. Fakultas MIPA Univesitas Sebelas Maret. Surakarta.
Jawetz, M. &. (2012). Mikrobiologi kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Karimela, E. I. (2018). Isolasi dan Identifkasi Bakteri Staphylococcus Epidermidis pada Ikan Asap Pinekuhe. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 9. No. 1.
Laksmi, R. (2012). Daya Ikar Air, pH, dan Sifat Organoleptik Chicken Nugget yang didistribusi Telur Rebus. Animal Agricultur Journal, 1(1), 453-460.
Maftuhah, A. B. (2015). Pengaruh Infusa Daun Belutas (Pluchea indica) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis. Unnes Journal of Life Science, 4(1), 60–65.
Maulana, M. A. (2013). Ekstraksi Minyak Atsiri dari Akar Wangi Menggunakan Metode Stream - Hydro distillation dan Hydro distilation dengan Pemanas Microwave. Jurnal Teknik Pomits, Vol. 2, No. 2.
Mayang Ika Oktaviana, e. a. (2018). Formulasi Deodoran Spray dari Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai Antibakteri Penyebab Bau Badan (Staphylococcus epidermidis). Jurnal Farmasi Indonesia, 16. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Nova Apriyani, N. S. (2011). Pengaruh Penambahan Asam Oleat Terhadap Stabilitas dan Daya Repelan MInyak Atsiri Bunga Kenanga Dalam Basis Cold Cream Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti Betina. Penelitian Bahan Obat Alam XV. Universitas Ahamad Dahlan.
Permatasari, D. A. (2018). Formulasi Lotion Repelan Kombinasi Minyak Bunga Kenanga dan MInyak Nilam 3%. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.
Prawira, M. S. (2014). Daya Hambat Dekok Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Terhadap Pertumbuhan Baketri Staphylococcus aureus Penyebab Penyakit Mastitis Pada Sapi Perah. Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya.
Pujiarti, R. W. (2015). Kualitas komposisi kimia dan aktivitas antioksidan minyak kenanga (Cananga odorata). Jurnal Ilmu Kehutanan, 9(1), 3–11.
Puspitasari, e. a. (2018). Formulasi Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura L) Untuk Kesehatan Kulit. Pharmacy. Universitas Wahid Hasyim.
Riadhotus, S. (2019). Uji Efektivitas Ekstrak Bunga Kenanga (Cananga odorata) terhadap Zona Hambat Bakteri Staphylococcus epidermidis. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.
Saraswati, F. N. (2015). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% limbah kulit pisang kepok kuning (Musa balbisiana) terhadahap bakteri penyebab jerawat (Staphylococcos epidermidis, Staphylococcos aureus dan Propionibacterium acne). Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sayuti, N. A. (2015). Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.). Jurnal Kefamasian Indonesia, 5 (2),
74-80.
Selvia, E. H. (2014). Uji efek antimikroba Ekstrak Ethanol Stroberi (Fragaria vesca L.) terhadap Staphylococcus epidermidis. Majalah Kesehatan FKUB, 1, 81–85. Malang.
Shahtalebi M.A., M. G. (2013). Deodorant effects of a sage extract stick: Antibacterial activity and sensory evaluation of axillary deodorancy. Journal of Research in Medical Sciences, 18 (10), 83.
Susanti, d. (2017). Perbandingan Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus Aureus dan Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus Secara In Vitro. Pharmacy. Fakultas Kesehatan UNAIR.
Syamsuni, A. (2012). Ilmu Resep. Jakarta: Kedokteran EGC.
Wardani, A. (2019). Formulasi Sediaan krim Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L) Sebagai Penyembuh Luka pada Kelinci. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Widodo, H. (2013). Ilmu Merack Obat untuk Apoteker. Yogyakarta: D-Medika.
Wulandari, C. (2017). Uji Aktivitas Antibakteri Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Zahara, I. (2018). Formulasi Sediaan Deodoran Roll On Dengan Minyak Sirih (Piper Betle) Linn.) Sebagai Antiseptik. Farmagazine, V(1):17– 30. Naturakos IV BPOM RI.
Published
2022-08-30