AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK SERBUK BEKATUL MENGGUNAKAN METODE DPPH, ABTS, DAN FRAP
Abstract
Penyakit degeneratif sebagian besar diakibatkan oleh adanya stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas merupakan senyawa yang memiliki elektron tidak berpasangan. Senyawa yang dapat menstabilkan redikal bebas adalah antioksidan. Bekatul merupakan salah satu produk sampingan yang telah dilaporkan memiliki senyawa fenolik seperti flavonoid yang dipercaya memiliki aktivitas antioksidan. Untuk memanfaatkannya sebagai agen antioksidan yang dapat dikonsumsi maka dapat dibuat menjadi ekstrak serbuk dengan penambahan maltodekstrin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak bekatul yang diserbukkan menggunakan maltodekstrin dengan parameter IC50 yang dibandingkan menggunakan 3 metode berbeda. Ekstraksi bekatul digunakan etanol 70% sebagai pelarutnya dan maltodekstrin sebagai adsorben, aktivitas antioksidan diuji dengan metode DPPH, ABTS, dan FRAP menggunakan instrumen spektrofotometer visible. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan persamaan regresi linear dengan persamaan y = bx + a. Hasil penelitian menggunakan metode DPPH sebesar 333,90 ppm, metode ABTS 56,23 ppm dan metode FRAP 19,91 ppm. Analisis ini menunjukkan adanya perbedaan aktivitas antioksidan pada setiap metode karna cara kerja tiap reagen sebagai senyawa radikal juga berbeda.
References
[2]Faisal, H. (2019). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Okra ( Abelmoschus
[6]
Luliana, S., Purwanti, N. U., & Manihuruk, K. N. (2016). Pengaruh Cara Pengeringan Simplisia Daun Senggani (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Aktivitas Antioksidan Menggunakan Metode DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil). Pharmaceutical Sciences and Research, 3(3), 120–129.
[7]Naji, K. M., Thamer, F. H., Numan, A. A., Dauqan, E. M., Alshaibi, Y. M., & D’souza, M. R. (2020). Ferric-bipyridine assay: A novel spectrophotometric method for measurement of antioxidant capacity. Heliyon, 6(1), e03162.
[8]Salampe, M., Rahma, Z., Nur, S., & Mamada, S. S. (2019). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Beroma (Cajanus cajan (L.) Milps). Majalah Farmasi Dan Farmakologi, 23(1), 29–31.
[9]Saputri, A. P., Augustina, I., & Fatmaria. (2020). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air Kulit Pisang Kepok ( Musa acuminate x Musa balbisiana ( ABB cv )
) dengan Metode ABTS ( 2 , 2 azinobis ( 3-etilbenzotiazolin ) -6-asam sulfonat ) pada Berbagai Tingkat Kematangan. Jurnal Kedokteran, 8(1), 973–980.
[10]Wulan, M., Jaka, F., & Laode, R. (2016). Isolasi Senyawa Antioksidan Dari Daun Pila - Pila (Mallotus paniculatus). Prosiding Seminar Nasional
Kefarmasian, 4, 384–390.
[11]Wulansari, A. N. (2018). ALTERNATIF CANTIGI UNGU (Vaccinium varingiaefolium) SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI : REVIEW. Farmaka, 16(2), 419–429.
[12]Suharyanto, & Prima, D. A. N. (2020). Penetapan Kadar Flavonoid Total pada Juice Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) yang Berpotensi Sebagai Hepatoprotektor dengan
Metode Spektrofotometri UV-Vis. Cendekia Journal of Pharmacy, 4(2), 110–119.
Sadeer, N. B., Montesano, D., Albrizio, S., dkk. (2020). Review : The Versatility of Antioxidant Assays in Food Science and Safety— Chemistry, Applications, Strengths, and Limitations. antioxidants, 9, 709, 1-39.